Entah
kenapa tiba-tiba di Minggu siang yang cerah ini, gw kepikiran buat share
pemikiran gw tentang satu fenomena dalam kehidupan sosial.
Bohong.
Mungkin
hampir semua dari kita, manusia, pernah berbohong. Terlepas dari itu berbohong
untuk kebaikan, berbohong untuk ngeles dan menyelamatkan diri sendiri, atau
berbohong untuk melepaskan diri dari amukan istri.. hehehe.. Menurut wikipedia,
bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan
pendengar percaya. Ceileeeee.. ampe bela-belain nyari definisinya. Tapi menurut
gw, bohong itu bisa diungkapkan dengan bermacam-macam cara.
Pertama,
secara gamblang, mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai keadaan yang sebenarnya.
Contoh realnya, “Gw punya pacar loh...”, padahal kenyataannya engga. Biasanya
bohong begini lebih gampang ketauannya dan hanya dilakukan oleh
pembohong-pembohong amatir alias pemula. Hahahaha.. kaya’ profesi ajeee..
Kedua,
mengurangi fakta-fakta tertentu dalam berujar, yang bahkan mungkin saja
merupakan fakta yang lebih penting, untuk menonjolkan fakta yang kurang
pentingnya. Lebih ke pencitraan ya sepertinya. Menurut gw ini lebih seperti
kebohongan publik. Ya kalau tidak ditanya lebih lanjut, ga akan pernah
terungkap kebenarannya. Kebohongan seperti ini biasanya dilakukan oleh
pembohong-pembohong tingkat lanjut.
Ketiga,
kebohongan tingkat lanjut lainnya juga bisa dilakukan dengan memelintir suatu
kata hingga bergeser maknanya. Misalnya seperti statement, “Saat ini hanya kamu
yang ada di hatiku..”.. Nah lo.. kemaren? Besok?
Keempat,
diam. Tak selamanya diam itu baik. Bisa saja diam itu suatu sikap yang diambil
agar kebohongan tidak terungkap.
Dan
mungkin masih banyak tipe-tipe kebohongan lainnya yang sulit gw ungkapkan
dengan kata-kata. Hahaha.. Tapi after all, gw sendiri pun pernah berbohong
selama bohong itu tidak berbahaya. Bohong? Berbahaya? Maksudnya?
Sumber : Google |
Oke. Gw
jelasin. Menurut buku yang pernah gw baca yang judulnya ‘Is He Lying to You?’
yang ditulis oleh Dan Crum, kebohongan itu ada 2 tingkatannya. Signifikan dan
Tidak berbahaya. Kebohongan signifikan cenderung membahayakan pendengarnya,
misalnya lo punya pacar dan dia bilang kalo lo pacarnya satu-satunya padahal
kenyataannya dia memiliki 2 atau 3 kekasih lain. Well.. don’t u think that it
would danger u? Pacaran aja udah boong, apalagi ntar nikah.. Jangan-jangan ntar
di duain atau di tigain.. Rrrr sereemm.. Atau contoh lainnya for boys deh, saat
kamu memilih calon istri, doi keukeuh ngaku masi perawan, taunya engga..
Dangerous kan? Bisa gempar dunia persilatan pas malam pertama.
Sedangkan
kebohongan yang tidak berbahaya, biasanya si pelaku tidak berniat untuk
membohongi tapi mungkin lebih ke untuk menaikkan citra diri. Misalnya, “Dulu gw
di sekolah populer banget loh..” (padahal engga) atau “Pak, kerjaannya udh saya
kerjakan, tapi blm selese” (padahal belum dikerjain sama sekali). Nah
kebohongan-kebohongan sebagaimana contoh di atas tergolong kebohongan yang
tidak berbahaya.
Nah,
sekarang sedikit membahas kebohongan dalam hubungan percintaan. Kenapa cuma
percintaan sih yang di bahas? Soalnya banyak pastinya yang suka bohong sama
pasangannya, baik itu bohong kecil apa bohong besar.. Baik itu White Lies
maupun Black Lies (Eh.. Black Lies ada ga ya..? hehehe)
Didalam
buku yang ditulis Crum, berdasarkan data statistik yang didapatkannya,
kebanyakan pria berbohong dalam hubungannya. Menurut gw, kebohongan yang dibuat
oleh pasangan itu ada yang bisa ditoleransi, namun ada juga yang tidak.
Terkadang pasangan berbohong untuk menjaga perasaan pasangannya. Untuk
kebohongan yang tidak bisa ditoleransi, seperti berselingkuh, atau memanfaatkan
pasangan untuk tujuan tertentu, mungkin sama sekali tidak bisa ditoleransi.
Lebih baik putuskan hubungan. Sakit memang pada awalnya, tapi setelah itu, no
more lies.. U don’t have to deal with hie/her lies any longer. Lebih plong kan?
At least, jomblo-jomblo dahulu, dapet pasangan jujur mantap kemudian.. Tsaaaahhhh..
Tapi
bagaimana dengan kebohongan yang dapat ditoleransi. Kebohongan yang biasanya
dilakukan seseorang untuk menjaga perasaan pasangannya. Nah, untuk yang satu
ini kita kembalikan ke diri masing-masing deh. Kalo buat gw, ketika pasangan
ketahuan berbohong, demi kebaikan gw, biasanya setelah dipikir-pikir dengan
kepala dingin sih gw maafin. Kebohongan kecil seperti apa yang dimaksud di
sini? Sebagai contoh, seandainya pasangannya adalah seorang pencemburu,
biasanya ketika seorang pria bertemu dengan teman lawan jenisnya untuk suatu
keperluan, katakanlah pekerjaan atau hal penting lainnya, kebanyakan laki-laki
tidak akan mengakui atau memberitahu pasangannya. Toh hanya urusanpekerjaan
kan, bukannya selingkuh. Atau contoh lainnya, si cowok pengen jalan ama
temen-temennya nih, tapi kalo dikasi tau ke pacar biasanya.. yaaaaah..
sama-sama tau aja deh yaaaa... Kebanyakan cowok memilih untuk bilang lagi di
rumah atau tidur.
Untuk
kebohongan yang tidak berbahaya di atas, gw punya saran nih buat cowok dan
cewek yang sering gitu sama pacarnya. Jangan biasakan pasangan untuk curiga
terhadap lo. So, solusinya, sebagaimanapun itu dilakukan untuk menjaga
perasaan, sebaik-baiknya jalan adalah jujur. Biarkan pasangan lo belajar buat
menerima kejujuran lo, agar perlahan doski bisa ngilangin pikiran negatifnya.
Semisal lo boong demi perasaan dia, trus pergi sama temen lawan jenis keluar
untuk suatu hal penting, ketika ketangkep basah doi bakalan nganggep elo udh
boongin dia. Pastinya akan berujung pada pikiran negatif seperti lo selingkuh,
dan sebagainya. Dan akan sangat susah bagi seseorang, khususnya cewek, buat
ngembaliin kepercayaannya terhadap seseorang.
Coba kalo
misalnya lo jujur, bilang mau pergi sama temen cewek/cowok buat urusan
bla..bla..bla.., nah, dia ga bisa curiga lagi donk. Kalopun ketemu di jalan, lo
ga perlu kalap. Lain cerita kalo lo punya suatu aib yang sebaiknya
ditutupi.
Finally,
bohong atau tidak bohong kembali ke hati nurani kita. Kalo emang ga salah ya
kenapa mesti bohong. Justru akan menimbulkan masalah baru, dan kebohongan
kebohongan baru lainnya yang harus dibuat, apalagi pacar elo kalo interogasi
udh kaya’ detektif macam gw gini.. hahahahahaha.. Oke deh.. sekian pemikiran gw
tentang ‘bohong’.. Salah janggal mohon maaf ya sebelumnyaaaa..
See you
next time yaaaaaa!!!
‘Liar, liar,.. Pants on Fire..’