DEG!!
Berdegup jantungku saat menemukannya
berdebu.
Sesuatu yang dahulu selalu kubawa hati-hati
di dalam ranselku. Sesuatu yang selalu kubuka dan kuhapalkan isinya disaat
senggangku. Yang membantuku dengan lancarnya mengingat surat pertama pada juz
30 ketika diberi tugas hafalan oleh murabbi-ku.
Sesuatu yang lebih dari setahun tak lagi
menemani keseharianku.
DEG!!
Semakin tak karuan detak jantungku ketika
setelah kuhapus debu di sampulnya dan kubuka, pembatas halaman yang sama sekali
tak bergerak dari lembaran terakhir dibaca pemiliknya. Masih menampilkan
sederet tulisan yang sama yang dulu sempat membuatku menangis. Dan kini,
tulisan itu bahkan membuatku menangis lebih deras lagi.
Aku mengeluhkan buruknya hafalanku..
'Jauhilah Maksiat,' pesan guruku,
'karena ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah bukanlah untuk pelaku dosa.'
Astaghfirullahal'adzim.. Astaghfirullahal'adzim.. Astaghfirullahal'adzim..
berulang kali kulafalkan permohonan ampunanku
pada Sang Khalik memohon ampunan-Nya akan kekhilafanku yang terlupa mendekatkan
diri pada-Nya.
Kusegerakan berwudhu dan sholat. Lama
tertundukku setelah sholatku.
Betapa cinta pada manusia membutakanku akan
cinta pada Rabb-ku
Betapa keinginanku untuk selalu dekat dengan
salah satu makhluk-Nya, membuatku lupa akan kewajibanku untuk mendekatkan diri
kepada-Nya, Sang Pencipta.
Betapa mengingat pesan-pesan cinta
makhluk-Nya membuatku lupa kewajibanku mengingat dan menghafalkan pesan-pesan
cinta-Nya.
Semakin dalam tundukku. Semakin deras cucuran
airmata yang keluar.
Betapa berjam-jam waktu yang kulewatkan
bersama makhluk-Nya terasa sebentar, sedangkan waktu yang kuhabiskan bertemu
dan berdekatan dengan-Nya terlalu sedikit.
Betapa bodohnya aku, merangkai indah mimpi
untuk bisa hidup bersama makhluk-Nya yang kucintai, tapi aku terlupa siapa
pemiliknya.
Aku terlupa, jika aku ingin meminta,
kepada-Nya lah seharusnya aku meminta.
Aku terlupa, Ia satu-satunya yang dapat
memutuskan siapa jodohku.
Aku khilaf. Ia memberiku 'cinta' sebagai
rahmat, dan sekarang Ia mengambil kembali rahmatnya dariku.
Aku terlupa, Ia pemilikku.
Ia pun bisa cemburu, jika makhluk ciptaan-Nya
lebih mencintai ciptaan-Nya yang lain ketimbang Ia, Pencipta Langit dan
Bumi beserta isinya. Pemilik Perasaan Cinta. Penentu Jodoh Manusia.
Astaghfirullahal'adzim.. Astaghfirullahal'adzim.. Astaghfirullahal'adzim..
Kutuliskan renungan ini dengan air mata yang
belum mengering. Betapa aku ingin segera berbagi dengan Saudara Saudari-ku yang
mungkin tengah mengalami hal yang sama denganku. Betapa seharusnya aku
bersyukur disadarkan dari kesilapanku. Betapa seharusnya aku sadar Allah masih
mencintaiku dan tak ingin aku terus-menerus terlupa darinya.
Dan tentang Jodoh, jika ingin segera bertemu
dengannya, rayulah pemiliknya, luangkan waktu lebih besar bersama-Nya dan
mintalah Ia memberikanmu jodoh yang terbaik untukmu.
Mari renungkan...
0 komentar:
Posting Komentar