Rabu, 28 Desember 2011

Memang Cuma Naksir..

#cumanaksirunite

High heels ini membunuhku.. 

Ga cukup sepertinya memakai korset dan kebaya saja yang membuat hari ini berat. Tapi semua ini sama sekali ga boleh ngerusak hari bahagia ini.

Kutatap dia yang sangat gagah dengan pakaian pengantin putihnya. Bahu yang bidang, senyumnya yang selalu menenangkanku, serta pelukannya yang selalu hangat. Benar-benar pria sempurna idamanku. 

Ahh.. dia menatapku dari sudut matanya. Spontan ia tertawa memperlihatkan sederetan gigi putihnya yang tentu saja membuat wajahku merah bersemu. Aku ingat ia selalu berkata tak dapat membayangkan aku dengan kebaya dan make up tebal ala putri keraton.

Tak lama ia berjalan mendekatiku. "Ayo..", ajaknya sembari merangkul bahuku dari belakang. "Semua udah nungguin dari tadi", sambungnya. Oh Tuhan, akhirnya saat-saat yang selalu hanya ada dalam bayanganku akan segera menjadi kenyataan. Aku peluk ia erat sekali. Ia dapat merasakan betapa gemetarnya seluruh tubuhku saat memeluknya. Ia mengelus kepalaku pelan, lalu perlahan melepaskan dekapanku. "Udah, ayo kita ke depan", ujarnya dengan senyuman khas itu.

Ia membimbingku perlahan ke ruang depan. Cahaya kuning dari spotlight fotografer pernikahan ini begitu silau saat kami memasuki ruangan tempat akad akan dilaksanakan.

Disana telah menunggu, ayah, ibu, penghulu..

Serta dia,
Sang Pengantin Wanita..
Calon Kakak Iparku...

1 komentar:

cemara angin mengatakan...

baik fiksi ataupun nyata, ku tahu sakitnya..

Posting Komentar