Senin, 30 Januari 2012

17th : Surat untuk Ma BesPlen

Padang, 30 Januari 2012

Assalamualaikum,Pak @yogaphareska ...

"Apa kabar kamu?" cuma akan jadi pertanyaan basa basi untuk kamu secara kita baru malam mingguan kemaren (hahaha biar mati pajak lu..). Nah, kemarin kan kamu minta dibikinin tulisan yang inspirasinya dari kamu, tadinya emang aku mau bikin cerpen, tapi setelah aku pikir-pikir karena kamu masih hutang es krim dan kopi sama aku (hahahaha...) jadi aku kirimin surat aja ya. Anggap aja ini Gratitude Letter dari aku karena kamu udah mau jadi tong sampah beberapa bulan ini.

"Status Galau!!!!!!"
Aku masih inget BBM yang kamu kirim beberapa hari setelah aku putus gara-gara kalo ga salah aku bikin status "Memancar - Merindukan Mantan Pacar" hehe. Agak canggung rasanya kita bisa komunikasi dengan lancar lagi setelah, well.., hampir 12 tahun kejebak dalam komunikasi canggung gara-gara gosip yang engga jelas asal usulnya. Hahaha.. Jujur rasanya legaaaaaaa banget ketika dalam kondisi rapuh kaya' gitu aku punya temen cowok yang bisa dengerin curhatan aku, terlebih lagi dari temen cowok yang unexpected. Soalnya aku tau, curhat sama cewek atau cowok ga sama rasanya.

Disaat temen-temen cewek aku menyemangati dengan cara mereka, kamu juga menyemangati dengan cara kamu sendiri. Cara yang sedikit kejam menurut aku, hehe.. Gimana engga, saat aku lagi putus cinta on the max dan lagi ekspresif-ekspresifnya mengungkapkan kesedihan aku di status (ciee..), kamu bukannya nyemangatin eh malah bilang  "JANGAN GALAU!!!", atau bilang "Ga perlu semua orang tau kesedihan kamu!!!" yang bikin hasrat galau aku timbul tenggelam. Jiahahaha..

Tapi Pak, aku ga bakal lupain kebaikan kamu juga. Kalimat-kalimat kacau yang mengawali BBM aku seperti "Pak, aku galau.." atau "Pak, aku nangis.." yang seringnya ga tau waktu itu selalu kamu ladenin dengan tabah. Hahahaha.. Bahkan kamu ikhlas nelpon aku di saat aku krisis kejiwaan (eh?) dan rela aku telpon sampe setengah tiga pagi daripada aku dengerin rekaman suara mantan aku yang bisa bikin aku ga move on tujuh turunan itu. Hehe.. :')

Pak, aku sadar kata-kata kamu memang pedih, tapi semuanya telah membantu aku untuk kuat ngadepin ini. Two months since this fuckin'-brokenheart thing strikes me, u've raised me up. Makasiiiiiiiiiiiiihhh banget Pak atas semua dukungan kamu yang sepertinya belum akan berakhir.

C'mon! Find ur own happiness!
Ur live isn't always about him, special relationship, broken ring!
U control ur life!
Ok,,!!
Nite!
Think about it'

Last chat this nite.
Bakalan aku coba, Pak. 
Jangan bosen ya ingetin aku. 
Jangan marah-marah terus juga. 
Hehehe..

Dari aku,
Cynthia Utami Putri, Ex-SD Baiturrahmah, Ex-6D2 ^^v


Rabu, 18 Januari 2012

5th : Surat untuk (Sebut Saja) Bunga

Padang 18 Januari 2012

Teruntuk: @three4yu

Aku tahu seharusnya surat ini aku kirim kemaren.
Tapi mau gimana lagi, kerjaan aku lagi numpuuuk banget jadi aku ga bisa kirimin kamu surat tepat waktu.

Hai Ayu
Kenalin, namaku Cynthia.
Pasti nanya kan ya kenapa aku memilih kamu sebagai selebtwit kesayangan aku?

Jawabannya sederhana. Kamu udah memotivasi aku untuk bertindak jadi diri aku sendiri, terutama dalam hal mengoceh di twitter. Tau ga sih, pertama kali aku baca tweet kamu di timelineku, aku langsung kepikiran,"waaahh.. ni cewek keren.. bisa ngetweet yang agak 'ke kiri' tanpa harus kelihatan mesum". Sejak saat itu, aku langsung menjadi follower setiamu.

Oke.. Jangan berpikir aneh dulu..
Tadinya aku ini pemalu (?). Pengen nge tweet sesuatu yang terkesan agak ngeres, tapi aku selalu takut sama penilaian orang-orang di sekelilingku. Padahal menurutku ngeres itu manusiawi. Cewek pun juga manusia. Cewek juga punya nafsu. Cewek juga punya otak. Jadi cewek juga berhak untuk ngeres (apasih..). Tapi sejak follow kamu, aku jadi ga takut lagi buat ngetweet ngeres. Hahahaha..

Nah, yang aku suka juga, isi timeline ayu itu ga melulu mesum. Tentang cinta juga, lucu juga, kadang serius juga. Dan suka juga liat-liat sketsa yang kamu bikin soalnya aku suka menggambaaaaar.

Yang paling aku suka itu, tweetnya kamu bukan tweet pencitraan. Ga perlu pura-pura jomblo. Ga perlu pura-pura jadi hantu. Pokoknya diri sendiri deh..
I like it.
Pertahankan ya, Yu..

Dari fansmu \^0^/

Senin, 16 Januari 2012

3rd : Surat untuk Inisial I

Padang, 16 Januari 2011

Assalamualaikum inisial I.
(@joy_coky)

Ini mungkin akan jadi surat pertamaku untuk kamu. Akan banyak sepertinya surat-suratku yang lain yang akan menyusul teruntukmu. Aku tidak ingin berpanjang-panjang cerita. Aku cuma ingin mengutarakan pertanyaan yang selalu ada di kepalaku yang membuat aku hidup dengan dihantui kenangan-kenanganmu.

"Jikalau kandasnya hubungan ini bukan salah sesiapa melainkan ketidakcocokan di antara sifatmu dan sifatku, lantas tak harus tak saling berkomunikasi kan?"

Itu saja. Aku cuma tak rela kehilangan sahabat yang delapan tahun kukenal, gara-gara kekasih yang baru aku kenal setahun.Terima kasih.



Dari aku,

....................... (tak tahu lagi harus mengisinya sebagai apa)

Minggu, 15 Januari 2012

2nd : Surat untuk Calon Suamiku

Padang, 15 Januari 2012

Assalamualaikum, Sayang.. (Mungkin seperti ini kamu akan aku panggil nantinya)

Apa kabar? Semoga kamu baik-baik saja..

Sayangku, sedang mencarikukah kamu saat ini? Sedang bertanya-tanyakah kamu dimanakah jodohmu ini tersesat? Hehehe.. Jangan khawatir ya, Sayang. Aku baik-baik saja secara fisik. Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu melalui surat ini. Aku ingin kamu baca. Kalau sekiranya ada yang ingin kamu tanyakan kepadaku, tanyakanlah ketika nanti kita telah bersua..

Sayangku,..
Aku ingin menceritakan  dan meminta sesuatu kepadamu. Mungkin tadi aku berkata aku baik-baik saja, tapi ada satu bagian dari diriku yang sedang hancur dan masih ingin aku kemasi kepingannya.

Hati.

Ya. Hatiku saat ini sedang dalam kondisi yang sangat tidak baik. Aku telah terlanjur memberikan hatiku pada seseorang yang ternyata tidak serius menjalin hubungan denganku. Dia, tadinya, membuatku sangat yakin kalau dia ingin membangun hubungan yang baik denganku sampai ke jenjang pernikahan. Jangan kamu salah menanggapi. Aku tidak ingin kamu marah padanya ataupun membencinya. Selama berpacaran denganku dia sangat baik. Selama itu dia memperlihatkan sikap bahwa ia ingin serius. Hanya saja karena satu dan lain hal di akhir cerita tiba-tiba ia mundur. Ia berkata sikap dan sifatku sama sekali tidak cocok dengannya. Sesuatu yang aneh sebenarnya kalau ia baru menyadari mengingat sudah 8 tahun kami berteman dan hampir satu tahun berpacaran. Dan Ia sama sekali tidak mau memberikan kesempatan kepada hubungan kami untuk diperbaiki.

Kamu tau, Sayang?
Aku hancur. Aku tau aku punya kekurangan. Tapi seharusnya Ia sadar, sebagai sesama manusia iapun juga tak luput dari kesalahan. Tapi mengapa hanya kesalahanku yang terlihat? 

Sayangku, lama aku terpuruk dalam ketidakpercayaan diri karena kegagalan hubunganku sebelumnya. Mungkin kamu bertanya, mengapa begitu sulit bagiku melepasnya? Mungkin kalau bisa kujawab, karena ia tak hanya berhenti menjadi kekasihku tapi juga sahabatku. Aku terlanjur menyayangi keluarganya layaknya keluargaku. Tapi bahkan untuk itupun sangat sulit, karena bila tak lagi menjadi kekasih, tak lagi menjadi sahabat, bagaimana aku dapat mengungkapkan sayangku kepada keluarganya? Tak lazim. Begitu katanya padaku.

Sekarang, cerita tentang dia telah usai. Kalau kamu ingin tahu, aku masih tetap menganggapnya sahabat walaupun Ia tak ingin begitu. Bagaimanapun dia juga telah memberikan kebahagiaan kepadaku saat masih bersamanya. Aku juga sama sekali tidak menyangkal. Tapi aku hanya akan menganggapnya sahabat. Tak  lebih.

Yang ada di pikiranku saat ini dan ke depannya hanya keluargaku dan kamu. Aku berusaha menjadi lebih baik agar aku dipertemukan Allah denganmu. Aku berusaha memperbaiki ibadahku agar aku dipertemukan denganmu yang rajin beribadah. Aku berusaha memperbaiki hatiku agar aku dipertemukan denganmu yang baik hatinya.

Dan aku ingin meminta sesuatu.

Sayang, jangan kau datang kepadaku saat ini.

Tunggulah sebentar lagi. Bersabarlah.

Karena kalau kamu bertemu aku sekarang, mungkin aku tidak akan mengenalimu. Bahkan mungkin aku tidak menggubrismu. Sekuat apapun usahamu untuk membuat aku cinta, akan sia-sia. Karena kalaupun aku paksakan untuk mencintaimu, hanya akan jadi perasaan yang palsu tidak bermakna. Aku tidak ingin itu.

Tunggulah sesaat lagi. Tak akan lama.

Aku sedang memperbaiki hatiku yang tlah pecah berkeping. Mungkin memang tak sebaik sebelumnya, tapi aku ingin saat aku bertemu denganmu hatiku telah kembali utuh. Aku ingin tak ada yang lain di hatiku saat kita bertemu. Yang terlebih penting, aku tidak ingin menjadikanmu pelarianku.
Tak apa kita mundur selangkah, untuk kita maju seribu langkah.
Kamu setuju kan, Sayang?

Oke, kali ini mungkin itu dulu yang ingin aku utarakan. Begitu aku ingin menceritakanmu hal lainnya, aku akan menyuratimu lagi. Baik-baik, Sayang. Jaga dirimu untuk aku, seperti saat ini aku sekuat tenaga menjaga diriku untuk kamu.


I (will) Love you.

Wassalam,
Calon Istrimu yang sedang menata hati.

Sabtu, 14 Januari 2012

1st : Surat untuk Papa

Padang, 14 Januari 2012

Assalamualaikum, Papa..

Apa kabar Pa? Mudah-mudahan nyaman dan sejuk selalu. Gimana di sana? Mereka ramah-ramah kan ya, Pa? 

Pa, udah satu setengah tahun kita ga ketemu. Banyak yang pengen Thia ceritain sama papa. Mungkin salah satunya melalui surat ini, yang mudah-mudahan Papa baca. Oh iya Banyak yang terjadi sejak Papa ga di sini. Mulai darimana ya Pa? 

Pertama, Alhamdulillah sesuai permintaan Papa, Thia udah kuliah S2. Papa boleh bangga, karena anak Papa ini udah bisa bayar uang kuliahnya sendiri. Hehehe seneng-seneng susah sih Pa. Tapi ya itu, tetep semangat kl inget Papa semangat banget dulu kalo kita udah ngomongin soal S2. Alhamdulillah sekarang kuliahnya lancar, IP semester kemaren 4, sekarang udah semester 3 dan udah mulai ngerjain thesis. 

Kedua, Thia lulus tes CPNS Pa, nilai tertinggi pula. Rupanya ga oon pula anak papa ni. Tak henti-hentinya syukur Thia ucapkan. Waktu lulus, Thia langsung inget Papa dan rasanya pengen meluuuuuukkkk. Kalau aja Papa tau pasti Papa seneng banget. Sekarang udah hampir satu tahun Thia menjalani masa CPNS, semoga lancar-lancar aja jalan menuju prajab. Oh iya, Papa tolong doakan Thia jadi PNS yang baik ya. 

Ketiga, Papa hampir saja punya calon mantu! Hahahaha.. Tapi ya itu Pa. "Hampir' alias Putus di tengah jalan. Mungkin perjalanan Thia untuk menemukan jodoh masih panjang.. Wallahu'alam bissawab.. Hehe.. Mudah-mudahan nantinya ketemu yang lebih baik yang benar-benar mau menjadi imam yang baik untuk  Thia ya, Pa.

Keempat, Vina diwisuda Pa. Sayang Papa ga bisa ikut waktu kami menghadiri upacara wisudanya. Ada yang kurang sih rasanya. Tapi ga papa. Kami yakin Papa ikut bahagia. Sekarang dia magang di BPS Pusat. Cieeee.. Papa senang tuuu anaknya dua-dua udah jadi PNS. Kalo si dedek jangan khawatir, Pa. Mudah-mudahan suksesnya ngikut kakak-kakaknya. Aamiin.

Mungkin ga bisa semuanya Thia ceritain, Pa. Ini baru garis-garis besarnya saja. 

Sebenernya malah lebih ingin tau keadaan Papa.
Akhir-akhir ini jadi sering kangeeeeeeeeeeeeeeeeen banget sama Papa. Kadang mimpi papa minta pijetin kaki. Hehe masi inget aja Papa sama suster pribadi yang satu ini. Paling sering kangen itu kalo lagi ngeliat anak perempuan kecil dipangku Bapaknya. Pas lagi disakitin orang juga. Biasanya kan Thia suka ngadu ke Papa kalo dijahatin orang. Hehehe...
Tapi Papa udah tenang kan ya di sana? Yang penting sekarang Papa udah ga akan merasakan sakit lagi. Papa ga akan pernah merasa sedih lagi. Hanya tenang menunggu pertemuan kita nanti yang abadi. 

Pokoknya liatin kami semua selalu ya Pa dari sana.Kami juga tak henti-hentinya mengirimkan doa. Maaf kalo suratnya ga puitis, Pa. Thia cuma mau jadi diri Thia sendiri ketika menulis Surat Untuk Papa.


We always love you..

Sincerely, Thia,
Anak Papa yang Paling Manja....