Minggu, 23 Juni 2013

Big or Small, Lies are Lies...




Entah kenapa tiba-tiba di Minggu siang yang cerah ini, gw kepikiran buat share pemikiran gw tentang satu fenomena dalam kehidupan sosial.

Bohong.

Mungkin hampir semua dari kita, manusia, pernah berbohong. Terlepas dari itu berbohong untuk kebaikan, berbohong untuk ngeles dan menyelamatkan diri sendiri, atau berbohong untuk melepaskan diri dari amukan istri.. hehehe.. Menurut wikipedia, bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Ceileeeee.. ampe bela-belain nyari definisinya. Tapi menurut gw, bohong itu bisa diungkapkan dengan bermacam-macam cara. 

Pertama, secara gamblang, mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai keadaan yang sebenarnya. Contoh realnya, “Gw punya pacar loh...”, padahal kenyataannya engga. Biasanya bohong begini lebih gampang ketauannya dan hanya dilakukan oleh pembohong-pembohong amatir alias pemula. Hahahaha.. kaya’ profesi ajeee..

Kedua, mengurangi fakta-fakta tertentu dalam berujar, yang bahkan mungkin saja merupakan fakta yang lebih penting, untuk menonjolkan fakta yang kurang pentingnya. Lebih ke pencitraan ya sepertinya. Menurut gw ini lebih seperti kebohongan publik. Ya kalau tidak ditanya lebih lanjut, ga akan pernah terungkap kebenarannya. Kebohongan seperti ini biasanya dilakukan oleh pembohong-pembohong tingkat lanjut.

Ketiga, kebohongan tingkat lanjut lainnya juga bisa dilakukan dengan memelintir suatu kata hingga bergeser maknanya. Misalnya seperti statement, “Saat ini hanya kamu yang ada di hatiku..”.. Nah lo.. kemaren? Besok?

Keempat, diam. Tak selamanya diam itu baik. Bisa saja diam itu suatu sikap yang diambil agar kebohongan tidak terungkap.

Dan mungkin masih banyak tipe-tipe kebohongan lainnya yang sulit gw ungkapkan dengan kata-kata. Hahaha.. Tapi after all, gw sendiri pun pernah berbohong selama bohong itu tidak berbahaya. Bohong? Berbahaya? Maksudnya?





Sumber : Google



Oke. Gw jelasin. Menurut buku yang pernah gw baca yang judulnya ‘Is He Lying to You?’ yang ditulis oleh Dan Crum, kebohongan itu ada 2 tingkatannya. Signifikan dan Tidak berbahaya. Kebohongan signifikan cenderung membahayakan pendengarnya, misalnya lo punya pacar dan dia bilang kalo lo pacarnya satu-satunya padahal kenyataannya dia memiliki 2 atau 3 kekasih lain. Well.. don’t u think that it would danger u? Pacaran aja udah boong, apalagi ntar nikah.. Jangan-jangan ntar di duain atau di tigain.. Rrrr sereemm.. Atau contoh lainnya for boys deh, saat kamu memilih calon istri, doi keukeuh ngaku masi perawan, taunya engga.. Dangerous kan? Bisa gempar dunia persilatan pas malam pertama.

Sedangkan kebohongan yang tidak berbahaya, biasanya si pelaku tidak berniat untuk membohongi tapi mungkin lebih ke untuk menaikkan citra diri. Misalnya, “Dulu gw di sekolah populer banget loh..” (padahal engga) atau “Pak, kerjaannya udh saya kerjakan, tapi blm selese” (padahal belum dikerjain sama sekali). Nah kebohongan-kebohongan sebagaimana contoh di atas tergolong kebohongan yang tidak berbahaya.

Nah, sekarang sedikit membahas kebohongan dalam hubungan percintaan. Kenapa cuma percintaan sih yang di bahas? Soalnya banyak pastinya yang suka bohong sama pasangannya, baik itu bohong kecil apa bohong besar.. Baik itu White Lies maupun Black Lies (Eh.. Black Lies ada ga ya..? hehehe)

Didalam buku yang ditulis Crum, berdasarkan data statistik yang didapatkannya, kebanyakan pria berbohong dalam hubungannya. Menurut gw, kebohongan yang dibuat oleh pasangan itu ada yang bisa ditoleransi, namun ada juga yang tidak. Terkadang pasangan berbohong untuk menjaga perasaan pasangannya. Untuk kebohongan yang tidak bisa ditoleransi, seperti berselingkuh, atau memanfaatkan pasangan untuk tujuan tertentu, mungkin sama sekali tidak bisa ditoleransi. Lebih baik putuskan hubungan. Sakit memang pada awalnya, tapi setelah itu, no more lies.. U don’t have to deal with hie/her lies any longer. Lebih plong kan? At least, jomblo-jomblo dahulu, dapet pasangan jujur mantap kemudian.. Tsaaaahhhh..

Tapi bagaimana dengan kebohongan yang dapat ditoleransi. Kebohongan yang biasanya dilakukan seseorang untuk menjaga perasaan pasangannya. Nah, untuk yang satu ini kita kembalikan ke diri masing-masing deh. Kalo buat gw, ketika pasangan ketahuan berbohong, demi kebaikan gw, biasanya setelah dipikir-pikir dengan kepala dingin sih gw maafin. Kebohongan kecil seperti apa yang dimaksud di sini? Sebagai contoh, seandainya pasangannya adalah seorang pencemburu, biasanya ketika seorang pria bertemu dengan teman lawan jenisnya untuk suatu keperluan, katakanlah pekerjaan atau hal penting lainnya, kebanyakan laki-laki tidak akan mengakui atau memberitahu pasangannya. Toh hanya urusanpekerjaan kan, bukannya selingkuh. Atau contoh lainnya, si cowok pengen jalan ama temen-temennya nih, tapi kalo dikasi tau ke pacar biasanya.. yaaaaah.. sama-sama tau aja deh yaaaa... Kebanyakan cowok memilih untuk bilang lagi di rumah atau tidur.

Untuk kebohongan yang tidak berbahaya di atas, gw punya saran nih buat cowok dan cewek yang sering gitu sama pacarnya. Jangan biasakan pasangan untuk curiga terhadap lo. So, solusinya, sebagaimanapun itu dilakukan untuk menjaga perasaan, sebaik-baiknya jalan adalah jujur. Biarkan pasangan lo belajar buat menerima kejujuran lo, agar perlahan doski bisa ngilangin pikiran negatifnya. Semisal lo boong demi perasaan dia, trus pergi sama temen lawan jenis keluar untuk suatu hal penting, ketika ketangkep basah doi bakalan nganggep elo udh boongin dia. Pastinya akan berujung pada pikiran negatif seperti lo selingkuh, dan sebagainya. Dan akan sangat susah bagi seseorang, khususnya cewek, buat ngembaliin kepercayaannya terhadap seseorang. 

Coba kalo misalnya lo jujur, bilang mau pergi sama temen cewek/cowok buat urusan bla..bla..bla.., nah, dia ga bisa curiga lagi donk. Kalopun ketemu di jalan, lo ga perlu kalap. Lain cerita kalo lo punya suatu aib yang sebaiknya ditutupi. 

Finally, bohong atau tidak bohong kembali ke hati nurani kita. Kalo emang ga salah ya kenapa mesti bohong. Justru akan menimbulkan masalah baru, dan kebohongan kebohongan baru lainnya yang harus dibuat, apalagi pacar elo kalo interogasi udh kaya’ detektif macam gw gini.. hahahahahaha.. Oke deh.. sekian pemikiran gw tentang ‘bohong’.. Salah janggal mohon maaf ya sebelumnyaaaa..

See you next time yaaaaaa!!!


‘Liar, liar,.. Pants on Fire..’

0 komentar:

Posting Komentar